- - "SPAM" Semua Pasti Ada Maknanya: Aku belajar dari DIA "SPAM" Semua Pasti Ada Maknanya: Aku belajar dari DIA

Aku belajar dari DIA

Aku bertanya pada dunia..
Dimanakah kebahagiaan itu?

Kuberlari mencapai puncak gunung..
Disinikah?
Tak ada,, tak kudapati..

Aku terbang ke langiit..
Disinikah?
Tak ada,, sekali lagi tak kudapati..

Atau disana?
Diatas langit itu?
Disanakah?

***

Hembusan angin menerpaku saat kujajalkan kakiku turun dari kereta, kota ini yang membawaku mengukir salah satu kisah terpenting dalam hidupku.
Aku diterima di salah satu universitas di bilangan Jakarta timur.  Tak ada yang berubah saat aku kesini mengikuti tes masuk universitas tersebut. Termasuk hatiku.

Aku emang gak niat banget buat masuk ke universitas tersebut, aku sebenarnya ingin sekali masuk sekolah militer, karena menurutku itulah jiwaku. Tapi karena aku seorang cewek, aku gak dibolehin oleh orangtuaku. Entah kenapa aku masih disini? Di tempat yang sebenarnya tak kuinginkan. Hmm,, bisa dikatakan terpaksa aku berada disini. Kalau bukan karena keinginan Nando sialan, saudara kembarku yang sok baik itu, aku takkan ada disini.
Dia memanfaatkan kebaikan hati orangtuaku lewat keinginan manisnya. Kenapa sih keinginannya selalu dipenuhi? Sedangkan aku seperti bayangan bodoh dirinya yang mencoba lepas dari jejak kakinya. Menyebalkan.
“Nda, ayo, ntar kita gak dapat tempat loh di bis. “
“iyaaa,,” aku menanggapi dengan ogah-ogahan.

***
Selesai mendaftar ulang di kampus itu, kampus yang merupakan tujuan kami kesini. Aku terdaftar sebagai mahasiswa kedokteran. Ya secara garis besar gitulah. Itu yang kudengar dari pembicaraan orangtuaku dan nando kemarin. Kampus ini juga yang sangat tidak ingin kudatangi dan tak pernah kuharapkan kuliah disini.
Kami mencari kosan di sekitar kampus ini. Setelah keliling kompleks ini, belum juga ditemui. Aku semakin gak nahan.
“gimana nih? Udah capek nih aku. Udah kubilang kan, pilihan kamu untuk kuliah disini itu kesalahan besar.” Bentakku padanya.
“sabar nda, dikit lagi ya, aku janji setelah ini kita istirahat.” Balas nando cukup sabar.
“terserah deh, awas ya kalau setelah ini gak dapet kosan, aku balik aja ke Semarang.”ancamku.
Setelah berjalan keluar kompleks memasuki perkampungan yang kata orang disitu kampung Wadas, kamipun mendapati kos-kosan. Kamarnya lumayan luas dibanding kamarku di Semarang. Didalamnya ada 1 tempat tidur, 1 meja belajar, dan 1 lemari pakaian ukuran kecil. Lumayanlah buat ukuran kos-kosan.
***
Masa ospek.
Masa yang paling gak ingin kulalui saat ini.
*to be continued
3 Responses

  1. bagus,net...ayo bikin lagi yang buanyakkkk....apresiasikan kreasimyuuu...


  2. Netrin Ndeo Says:

    niken,, yoyoi,, sabar yaa,, inspirasi gatau nih minggat kemana,, katanya cuma pergi sebentar,, eh menghilang ni gak datang2,, aku coba sms ma tlp sih,, tp blm ada tanggepan tuh ma dia,,, lg sibuk kali yaa,, ahahhaahhaha

    anggaa,, ayoo sama2,, aaahaahahhahaha sama2 mendukung...


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

yang Populer